Jumat, 13 September 2019

Mengambil Peran untuk Masa Depan Bersama

Teringat saat kecil dulu, aku sering berpetualang di belakang rumah paman, untuk sekedar bermain sambil menikmati buah-buah liar yang tumbuh di semak-semak, sesekali di minta oleh ibu untuk memungut cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya. Itu dulu, sekitar 20 tahun yang lalu, saat aku masih SD, di dusunku Sijenjang.

Menyenangkan sekali bermain sambil mengambil manfaat dari tanaman-tanaman yang ada di pinggiran hutan, tapi sekali lagi... itu dulu... duluuuu sekali..
sekarang tempat ku biasa main sudah disulap menjadi gedung ruko, dan gedung-gedung swalayan

Dunia kita saat ini

"Tebengong-bengong dibuatnya" itulah yang aku rasakan saat mendengarkan materi dari Ibu Amanda Katili Niode tentang kondisi dunia saat ini di acara Forest Talk with Netizen yang diadakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir dan The Climate Reality Project Indonesia, Sabtu 31 Agustus 2019 di Swiss Bell Hotel Kota Jambi.


Ibu Amanda Katili Niode, Manager The Climate Reality Indonesia

Sebenarnya aku sudah sedikit mengetahui tentang kondisi prubahan iklim yang sedang terjadi, namun materi dari kegiatan Forest Talk with Netizen (FTWN) yang dimoderatori oleh Amril Taufik Gobel, membuatku makin menyadari bahwa pengetahuanku tentang dunia saat ini sangat sedikit. Contohnya foto ini..


Aku mengetahui di luar sana dampak perubahan iklim sudah terjadi dan sangat terasa, hanya saja aku baru mengetahui kalau yang terjadi ternyata se-ekstream seperti pada gambar. Masih ada rasa syukur ku karena hal tersebut tidak terjadi di Negara ini, mungkin tepatnya belum terjadi, sehingga perlu usaha kita untuk mencegahnya.

Efek gas rumah kaca yang sering ku dengar saat pelajaran IPA semasa sekolah, yang selama ini hanya tau teorinya saja, dengan jelas dipaparkan oleh ibu Amanda, bahwa efek gas rumah kaca berasal dari aktifitas luarbiasa yang tanpa sadar kita lakukan, dan yang membuat ku tercengang lagi, bahwa 10%nya berasal dari indutri Fashion



Kebiasaan kita yang suka dengan trend kekinian, ternyata secara perlahan menyumbang kerusakan iklim, karena panjangnya rantai produksi, namun 85% nya terbuang begitu saja, sehingga muncullah Challenge 30 kali minimal memakai baju yang telah dibeli, waahhh.... sebegitunya kondisi masyarakat dunia saat ini, sampai-sampai untuk baju saja dibuat tantangan seperti itu, wajar saja industri Fashion bisa menyumbang 10% esmis GRK (Gas Rumah Kaca).

Solusi dari permasalah iklim saat ini adalah mitigasi dan adaptasi. Mitigasi dengan upaya memperlambat proses perubahan iklim global dengan mengurangi level gas-gas rumah kaca di atmosfera dan mengurangi emisi dari kegiatan manusia. dan Adaptasi dengan cara mengembangkan berbagai cara untuk melindungi manusia dan ruang dengan mengurangi kerentanan terhadap dampak iklim dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim global

Salah satu cara mitigasi upaya memperlambat prses perubahan iklim global adalah dengan menggunakan energi alternatif seperti di Bunaken, Sulawesi Utara


Diet kantong plastik juga merupakan salah satu upaya besar untuk menyelamatkan iklim dunia


Peralihan global ke pola makan yang mengurangi daging dan menambah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyelamatkan 8 juta hidup manusia pada 2050, menghemat biaya kesehatan & kerusakan iklim US$1,5 triliun.

Bagaimana Mengambil Peran dalam Pengolahan Hutan dan Lanskap yang Berkelanjutan ?

Ibu Atiek Widayati

Sesi materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Atiek Widayati dari Tropenbos Indonesia. diawal materinya Ibu Atiek  menayangkan beberapa data kepada para peserta, data tentang kebakaran hutan sepanjang tahun 2019


Jambi berwarna orange, tidak lebih galap dari daerah kalimantan dan palembang. namun warna orange saja sudah sekabut sekarang, apalagi jika semerah seperti di Kalimantan.
kondisi saat ini jambi seperti sedang bernostalgia dengan bencana kabut asap tahun 2015

Langit Kota Jambi Hampir Berwarna Merah Pagi Ini, Kabut Asap Makin Parah hingga Hujan Abu 
Deforestasi, degradasi hutan, konversi hutan

Deforestasi adalah perubahan permanen dari areal berhutan menjadi areal tidak berhutan atau tutupan lainnya sebagai akibat dari aktifitas manusia. Sedangkan degradasi Hutan adalah perusakan atau penurunan kualitas hutan (tutupan, biomasa dan/atau aspek lainnya)

Laju deforestasi di Indonesia
Bentuk-bentuk konservasi hutan, dalam skala besar seperti peralihan fungsi arena penebangan hutan menjadi pembangunan perkebunan, hutan tanama  akasia, kelapa sawit, karet, dll. Bentuk konservasi skala kecil oleh masyarakat adalah ladang (berpindah), pertanian lahan kering, kebun masyarakat.

Lalu apa hubungannya kehilangan hutan dengan emisi gas rumah kaca?? Ibu Atiek menjelaskan bahwa biomasa vegetasi berpengaruh terhadap penyerapan CO2 di udara. Berkurangnya biomasa sama dengan berkurang pula daerah penyerapan CO2 di udara.

Kontribusi dalam upaya mendukung peletarian hutan 

Ibu Atiek menyampaikan bahwa banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah kerusakan hutan antara lain, kita sebangai masyarakat dapat mengakmpanyekan seruan larangan menebang pohon secara ilegal dengan media sosial, tidak mengubah fungsi lahan tadah hujan menjadi lahan perkebunan. Dan lebih bnayak menggunakan hasil hutan non kayu, yaitu seperti rotan, madu, rempah rempah dan bumbu yang di dapat di tepi hutan.

Masyarakat juga harus mendukung ekonomi masyarakat tepi hutan, dengan cara membeli hasil kerajinan mereka, contohnya produk Rengke-Rengke yang pengerajinnya merupakan suku anak dalam asli Jambi, dan bahan bakunya berasal dari bahan non kayu yang didapat di tepi hutan.



Produk Kerajinan Rotan Rengke-Rengke
Selain Rengke-rengke, juga ada Kain Vinto seorang desainer bernama bang vinto yang mengharumkan nama bangsa memenangkan beberapa perlombaan tingkat internasional menciptakan karya di bidang Fashion dengan produk ramah lingkungan, kain yang berasal dari serat pandan dan bunga ilalang, serta pewarna alami dari bahan yang ada di alam
Keranjang dari ayaman pandan

Kain berbahan serat bunga ilalang

Serat pandan

Tas dari anyaman pandan

Hutan dan lanskap sekitarnya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, pada akhirnya masyarakat juga yang merasakan manfaat terjaga nya hutan/adanya hutan yang lestari.

Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

Materi selanjutnya disampaikan oleh Elly Telasari, Head of Corporate Social and Security . APP Sinar Mas meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api pada tahun 2015, sebagai wujud kebijakan konservasi hutan dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan perambahan lahan serta memberdayakan masyarakat tepi hutan secara sosial ekonomi. di Jambi program DMPA  terletak di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Produk unggulan DMPA
Dengan program DMPA masyarakat diharap dapat
a. Meningkatkan perekonomian desa
b. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa
d. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga
f. Membuka lapangan kerja
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, per tumbuhan dan pemerataan ekonomi desa
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa


Pencapaian Program DMPA Jambi

Penyerapan Tenaga Kerja
• 30 orang Tenaga Kerja Bidang Kompos (Bumdes)
• Melibatkan 5 Kelompok Tani dengan Total Tenaga Kerja +/- 50 Orang

Peningkatan Pendapatan
• Pendapatan yang diperoleh masyarakat mulai dari Rp. 1.500.000,- s/d Rp 2.500.000,-/Orang
• Memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) Sebesar Rp. 138.168.006

Hasil Usaha
• Memberikan Pendapatan Asli Desa
• Dapat mengembangkan Toko sembako menjadi Minimarket yang diberi nama “BUMdes Mart Karya Bersam

Cooking class dengan bahan asli dari hutan 



Bangga menjadi bagian dari Forest Talk With Netizen Jambi, terimakasih karena sudah sudi mampir ke Jambi, do'akan kami di jambi dapat memberi peran nyata dalam upaya pelestarian hutan

Foto bareng mba' Keterina

Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Indonesia

Foto Bareng Peserta FTWN Jambi
Yayasan Doktor Sjahrir adalah Organisasi Nirlaba yang dibentuk untuk meneruskan misi sosial almarhum Dr Sjahrir. Lembaga bergerak lintas sektor, termasuk bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Telah melaksanakan kegiatan serupa dibeberpa kota lain, seperti Pontianak dan Pekan Baru
Twitter (@YSjahrir)Instagram(@yayasandoktorsjahrir)
Website Lestari Hutan (http://lestarihutan.id/ ) dan (http://yayasandoktorsjahrir.id)

Sabtu, 24 Agustus 2019

Ada Sakura di Jambi

Assalamu'alaikum teman-teman
semoga teman-teman selalu dalam keadaan sehat
aamin....

Jika kita bicara tentang bunga sakura, pastilah yang teringat adalah Negara Jepang, karena bunga sakura adalah bunga khas dari Negara Jepang. Tapi teman-teman jangan sedih dulu.. di Indonesia juga ada loh bunga sakura, yaitu salah satunya ada di Kebun Raya Cibodas dan di daerah Sumba Timur. Walaupun jenisnya berbeda dengan sakura yang di Jepang, tetapi secara bentuknya mirip dengan sakura yang ada di Jepang

Foto Sakura di Kebun Raya Cibodas. Google

Pada bulan April 2019 lalu, aku dikejutkan oleh status WhatsApp temanku yang mengabarkan bahwa di Jambi sedang mekar bunga sakura... sontak aku langsung bertanya dengan temanku, dimana lokasi bunga sakura tersebut,dan apakah benar itu bunga sakura... ?

Mendapatkan informasi bahwa bunga tersebut berada di BBAT Sunga Gelam, dekat dengan Bumi Perkemahan. Tak perlu lama berfikir, aku langsung bergegas menghubungi salah satu temanku untuk menemaniku mengunjungi lokasi bunga sakura tersebut...
lokasinya lumayan jauh dari rumahku, tapi rasa penasaran jauh lebih besar 😝, dengan kondisi cuaca yang saat itu sedang musim hujan, aku dan temanku tetap berangkat dengan simerah Vario..

Lokasi BBAT Sungai Gelam
Menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, karena beberapa kali berhenti untuk berteduh dari hujan... Alhamdulillah kami sampai di lokasi tujuan...

Foto diambil saat sore cuaca mendung
Sayang sekali, aku dan temanku mengunjungi lokasi ini di saat-saat terakhir bunga ini mekar. terlihat dari foto, sudah mulai muncul tunas-tunas daun, dan bunganya banyak yang sudah berguguran.  informasi yang aku dapat, bunga ini hanya mekar 5 hari saja, selanjutnya dia akan tumbuh seperti pohon biasa yang berdaun lebat.  Dari kejauhan pohon ini tidak terlihat seperti pohon sakura, tetapi jika kita lihat dari dekat, bunganya mirip dengan bunga sakura.

Foto Bunga Sakura di BBAT Sungai Gelam
Setelah menggali informasi lagi terkait bunga sakura ini, ternyata bunga ini berbeda jenis dengan bunga sakura yang ada di Jepang, belum diketahui apa nama spesies bunga sakura ini, tapi konon katanya bunga sakura yang tumbuh di BBAT Sungai Gelam ini berasal dari negara Brazil. belum diketahui juga apakah sama dengan jenis yang tumbuh di Kebun Raya Cibodan dan yang ada di daerah Sumba.

Bunga Sakura di Jambi







Senin, 12 Agustus 2019

Bukan seorang pejalan...

Assalamu'alaikum 😊

Semoga teman-teman selalu sehat 😊
Karena terus-terusan di motivasi oleh sang teman,untuk ceritain gimana pengalaman jalan-jalanku,  jadi marilah kita mulai kisahnya..

Sebelumnya aku mau ngasi tahu,  traveling bukanlah hobby yang aku bawa sejak lahirπŸ˜…, hobby travelling mulai muncul saat aku mulai mendapatkan izin dari orang tua ku untuk bepergian agak jauh dari tempat tinggal...
Maklum...ayah dan ibu bukan tipe pejalan,  jadi ketika anaknya minta izin untuk berkelana, kudu butuh diyakinkan bahwa anaknya pergi dengan orang-orang yang baik, ditemani oleh orang yang berpengalaman,  pergi dengan kendaraan yang telah tersertifikasi dan teruji dilapanganπŸ˜…, dan tentunya orang tuaku butuh kenal dulu sama siapa teman-temanku yang akan berpergian dengan ku....

Ayah dan ibu hanya punya dua anak saja,  yaitu aku dan adikku,  adikku bukan tipe pejalan,  jadi orangtua ku tidak begitu khawatir dengan adikku,  hanya kepadaku saja orang tuaku sedikit was was...  Karena anak sulungnya agak susah diam πŸ˜‚

Pengalaman bepergian jauh mulai ku dapati saat aku kuliah di prodi pend.Biologi ,  yaitu pada kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) , saat itulah pertama kalinya ku menginjak tanah luar provinsi,  menyebrang pulau,  bertemu dengan orang indonesia yang lain...

Sebenarnya aku tidak biasa menginap di lingkungan yang bukan lingkungan rumahku,  aku juga agak sulit berinteraksi dengan orang baru, hal itu sempat membuatku kesulitan hingga membuatku sakit saat perjalanan, untungnya aku dibekali dengan obat segala penyakit ringan di ransel ku,  sehingga sakit akibat adaptasi bisa diatasi dengan konsumsi obat obatan bekal dari rumah...

Seiring waktu berjalan, lingkungan makin mengarahkanku untuk semakin banyak berjalan, setelah lulus dari kampus, aku mencoba melamar kerjaan disebuah Sekolah Dasar Swasta yang ada di Jambi, dan alhamdulillah diterima :) .... aku sengaja memilih sekolah itu karena sekolahnya beda dengan sekolah lain, yaitu Sekolah Alam, karena menurutku aku bisa banyak belajar di sana, dan ternyata benar... aku banyak sekali belajar di sana. Judulnya aja Sekolah Alam, sudah barang tentu banyak berhubungan dengan alam, banyak kagiatan diluar gedung, camping, backpacker, ekspedisi dan lain-lain.

tahun pertama mengajar adalah tahun terberat. karena adabtasi tubuhku yang terlalu lama, sehingga membuat aku kewalahan mengimbangi kegiatan-kegitanya, maklum...aku tipe yang sulit adabtasi baik fisik maupun psikis... tapi lambat laun, semakin dekat dengan teman-teman seperjuangan, semakin banyak aktivitas berbau alam, malah membuatku semakin cinta dengan jalan-jalan :)
walau tetap, sedikit perlu perjuangan untuk mendapatkan izin dari kedua orang tua πŸ˜…






DIY Vas bunga dari telenan

Assalamu'alaikum....

semoga teman-teman selalu sehat... :)
saya hanya mau sekedar berbagi beberapa hobby saya, mungkin bisa membantu teman-teman kalo-kalo lagi cari inspirasi untuk dekorasi ruang tamu atau kamar...
semoga bermanfaat...




Vas bunga dari talenan.

untuk membuat vas bunga dari talenan ini teman-teman membutuhkan beberapa bahan dan alat
1. talenan baru/bekas
2. kain katun/jenis lain (seukuran talenan)
3. pita / renda
4. bunga imitasi
5. lem tembak


cara membuatnya :
1. siapkan talenan yang akan digunakan, jika talenan adalah talenan bekas, maka perlu di cat terlebih dahulu atau dibersihkan (tegantung kondisi talenannya)

2. gunting kain, sesuaikan dengan ukuran talenan, seperti pada gambar, jangan lupa tambahkan pita/renda (boleh dikreasikan sesuai selera), rekatkan semua bahan dengan menggunakan lem tembak.


3. talenan susdah siap digunakan, tinggal tambahkan bunga, sesuai selera


Vas bunga dari talenan siap memperindah sisi ruangan dirumah teman-teman....




Tentang ku

Assalamu'alaikum.... 😊😊😊

Tulisan ini udah di tunggu-tunggu sama beberapa orang di luar sana... Mereka menunggu, bukan karena tulisanku bagus dan membuat mereka penasaran πŸ˜‚. Tapi karena mirisnya perasaan mereka tentang keberadaan ruang blog yang tanpa penghuninya ini.... 🀣🀣🀣

Maafkan daku...yang terlalu lama membangunkan sang mood, untuk sejenak duduk diam sambil berfikir merangkai beberapa patah kata, agar ruangan ini tak terasa terlalu sunyi...
Sesunyi perasaanmu... πŸ˜…

Oke deh...
Kenalkan... Namaku namnam (nama samaran 😎)
Aku bukan tipe orang yang suka terkenal, jadi nama samaran aja yahπŸ˜…

Hobiku banyak,  jadi tak perlu kujelaskan semua ya...
Beberapa hobi ku,  akan ku salurkan di ruang blog ini...
Semoga menjadi bermanfaat bagi teman-teman yang berkunjung...

Satu hal,  yang teman teman perlu tahu,  aku bukan seorang yang memiliki darah seorang penulis,  jadi mohon dimaklumi ya...  jika tulisanku agak sumbang ketika dibaca πŸ˜…


Mengambil Peran untuk Masa Depan Bersama

Teringat saat kecil dulu, aku sering berpetualang di belakang rumah paman, untuk sekedar bermain sambil menikmati buah-buah liar yang ...